February 11, 2022
Gigi Gelap Pasca Trauma
Dokter Ahmad Syaify yang baik,
Sewaktu gigi saya akan tanggal, saya memutuskan pergi ke tempat praktik dokter gigi untuk mencabutnya. Saya terkejut, ketika dokter bertanya, apakah gigi yang sudah dicabut itu mau dibawa pulang? Untuk apa? Katanya, ada tradisi masyarakat Jawa tentang itu, yang tidak saya pahami. Hal yang sama juga dialami teman saya ketika mencabut giginya yang berlubang dan kondisinya tak lagi utuh. Bisakah dokter menjelaskan hal ini? Bagaimana jika gigi tersebut tidak dibawa pulang?
Rina, Bantul
Jawaban
Sdr Rina ada-ada saja yang ditanyakan. Tapi baiklah, terima kasih atas partisipasinya dalam rubrik konsultasi ini. Prinsipnya apa saja boleh ditanyakan dalam rubrik, yang penting masih dalam lingkup gigi dan mulut. Pertanyaan sdr Rina lebih condong ke wilayah sosiologis atau sosiokultural. Memang dunia kedokteran tidak bergerak di dalam ruang hampa. Ia sangat terkait dengan faktor lain seperti budaya, ekonomi, pendidikan, bahkan politik. Guru besar FK UGM Prof T Jacob pernah menyampaikan bahwa sakit atau penyakit tidak hanya urusan raga dari seseorang/individu, melainkan juga ditentukan oleh lingkungan diluar individu/pasien tersebut. Saya ambil contoh, persepsi setiap orang tentang rasa sakit bisa bermacam-macam. Pasien dengan latar belakang keluarga yang serba berkecukupan dan dimanjakan oleh fasilitas materi, mungkin tidak setahan orang-orang biasa yang terbiasa menderita dalam hidupnya.
Di sini faktor ekonomi dan pendidikan berpengaruh. Nah, menyangkut pertanyaan sdr Rina, saya kira kita bisa memaklumi bahwa dalam masyarakat jawa ada kepercayaan semacam itu. Saya tidak dibesarkan dalam keluarga Jawa, tetapi di kampung saya di Jawa Timur juga ada kebiasaan jika gigi anak lepas maka akan dilempar ke atap rumah sambil membaca doa tertentu. Intinya agar gigi penggantinya yang tumbuh kelak bentuk dan susunannya baik. Dari segi medis tentu kepercayaan semacam itu tidak ada dasar ilmiahnya. Gigi yang sudah dicabut, mau diapakan saja tidak masalah. Dibuang atau dikoleksi silahkan saja. Bagi kalangan tertentu misalnya mahasiswa FKH atau perawat gigi, mungkin saja keberadaan gigi yang sudah dicabut itu sangat dibutuhkan untuk praktikum. Jadi buat mereka dapat memberikan mafaat. Tetapi secara umum, saya kita gigi yang dicabut tidak usah dibawa pulang saja. Toh tidak penting, kecuali memang untuk dijadikan kenang-kenangan pribadi dsb. Silahkan saja.