Gigi Goyah Jangan Dicabut!

September 05, 2016 - by syaifydental - in Blog, Konsultasi

No Comments

Goyah Jangan Dicabut!

Dr Ahmad Syaify, saya penasaran dengan iklan produk pasta gigi yang mengatakan, kalau gigi goyah jangan dicabut. Pakai saja pasta gigi X. Cobalah!… Terus terang saya belum pernah mencobanya, karena saya ragu gigi goyah dapat menjadi kokoh kembali hanya dengan mengubah pasta gigi yang saya gunakan. Mohon penjelasan dokter. Terima kasih.

Erwin, Godean, Sleman

Gigi Goyah Jangan Dicabut

Jawaban:  Terima kasih juga atas pertanyaan sdr Erwin. Ini menarik karena saya yakin mewakili pertanyaan banyak pemirsa TV yang sering disodori iklan dimaksud. Ya, memang begitulah strategi iklan. Seringkali tidak masuk nalar dan tidak bisa didekati dengan cara berfikir logis. Justru yang tidak logis, irrasional, dan kadang tidak nyambung itulah kekuatan sebuah iklan. Dengan begitu akan membuat pemirsa penasaran, tercengang, dan pada akhirnya memberikan impresi yang kuat dalam memori mereka untuk kemudian tergerak membeli produk tersebut.

Akan halnya iklan pasta gigi yang “seolah-olah” dapat mengencangkan gigi goyah, saya berani mengatakan hal itu tidak masuk akal. Jujur saya katakana bahwa iklan semacam itu dapat menyesatkan. Bukan pada produk yang ditawarkan, tetapi indikasi yang dijanjikan yang sudah melampaui kenyataan. Maksud saya, tidak mungkin hanya dengan menggunakan pasta gigi tertentu, apapun itu, kemudian gigi yang goyah akan menjadi kokoh kembali tanpa treatment lainnya.

Baiklah sekilas kami kemukakan mengapa gigi dapat kokoh, dan mengapa pula ia menjadi tidak kokoh alias goyah (luxasi).  Gigi memiliki akar yang menghujam masuk ke dalam tulang rahang. Tergantung jenis giginya, maka akar tersebut memiliki tempatnya masing-masing di dalam tulang rahang. Lobang tempat tertanamnya akar gigi biasanya disebut soket (berbeda sekali dengan poket). Gigi  dapat tegak dan kokoh lantaran masuk ke dalam tulang, yang kemudian dihubungkan dengan banyak sekali serabut disebut periodontal fibers. Serabut ini antara lain berfungsi sebagai peredam atau bantalan ketika gigi –geligi dikatupkan atau saat mengunyah.

Gigi menjadi goyah karena dukungan tulang di sekelilingnya berkurang. Ini dikenal dengan istilah resorbsi tulang alveolar. Derajat kegoyahan gigi tergantung seberapa penyusutan tulang alveolar.  Makin besar penyusutan tulang, gigi semakin goyah.  Penyusutan tulang terutama karena proses radang kronis (periodontitis). Bisa juga karena penyakit sistemik tertentu, atau akibat benturan keras pada gigi. Gigi goyah hanya ada dua alternatif perawatannya. Pertama gigi tersebut perlu di splinting yakni dengan mengkaitkan gigi yang dengan gigi-gigi lainnya yang masih kokoh. Kedua, dipulihkan tulang alveolar yang susut dengan cangkok tulang. Dua tindakan ini merupakan satu kesatuan dan berurutan.

Dalam kondisi tertentu jika kegoyahan giginya tidak terlalu parah, cukup dengan tindakan pertama/splinting kemudian dilakukan skeling subgingiva, lalu aplikasi dengan antibiotika gel ke dalam kantung gusi. Susah dipahami ya? Baiklah, intinya jangan tertalu berharap pada pasta gigi untuk mengencangkan kembali gigi yang goyah. Pasta gigi  bagus, tetapi bukan untuk mengatasi gigi goyah. Ini sudah berlebihan atau melampaui indikasi yang sesungguhnya. Sebaiknya konsultasikan ke dokter gigi untuk kasus gigi goyah agar mendapat penanganan yang tepat. Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

Gigi Goyah Jangan Dicabut!

Share this article

syaifydental

syaifydental

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

×

Make an appointment and we’ll contact you.